Banding bagi Antasari

awan berarak memutih
kilau cahya mentari menerangi perjalanan sang dewa
pagi dan kokok ayam mengirim salam
menyambut Mu...
sekantung upeti telah ke lepaskan..
bunga bunga rampai telah selesai di ronce malam tadi
untuk persiapan saja
sekedar penghilang penatnya raga
agar lepas hanyut dalam kebebasan
untuk melupakan deru nafas dalam rongga yang kian sempit
tak teratur..berbaris bukan bak serdadu
berlari kemedan laga tanpa musuh....
tak mengerti lah aku..
kenapa
tapi kau tetap tegar
bersalah atau disalahkan adalah sama bagimu
semuanya adalah kenistaan yang tak pernah dapat di jangkau dalam batin semua orang
kau mengguman kecil dikursi pesakitan
sesekali beringsut gelisah karena intonasi tinggi pengadilan sampai dikuping mu
matamu sedikit memerah, ada guratan tanda tanya
bergetar tubuhmu dalam kepalan tangan kau acungkan amarah itu
sementara ada goresan sembilu yang singgah di dada
dalam lubuk hati terdalam...
hening................
bisu..........
peluh.........
panas.....
tapi tak meronta..
hingga ketuk palu terakhirmu
tetap diam
kata " banding" kau gemakan kesuluruh penjuru...
dan sekarang hanya penantian
akankah semuanya kenistaan dalam seribu tanda tanya...