"Rintik Hujan Malam Ini"

hujan rintik telah usai membasahi rumput dan tanah kerinduan
dingin menyelimuti tubuh ringkih dan kisut di dalam gulita malam temaram
tanpa cahaya lampu dan kerlip kunang-kunang
seolah alam termangu dalam kebisuan
hening itu tak lagi menyiksa
apalagi membawa lara

hujan malam ini membasuh debu dan  noda pada dedaunan
ilalang bergoyang bersenandung riang menari
melupakan gerahnya siang tadi yang penuh peluh dan gelisah
seolah nostalgia malam dalam kelam tersisa
hening itu tak lagi menyiksa
apalagi membawa lara

hujan derasnya pun  tak seberapa dan mengalir ke hamparan cinta
Tak lupa menyambut pagi pada esoknya
untuk sebuah bekal dan asa yang digadaikan untung nasibnya
tak pasti namun nyata
agar kau tetap bersahaja pada lagaknya cinta yang kau tuai
dan dipetik di sanubari tiap detik nafasnya
agar terkumpullah benih atas nasibnya
oleh rindu ku dan rindunya.

hujan...
menggigil aku dan kuyup oleh basahmu
terbalut kenangan pada angin semilir disetiap perjalanan
meninggalkan duri yang kau campakkan di sudut jalan
menghempaskan aku pada harapan
untuk menunggu mu di setiap pemberhentian
agar kau reda
hingga aku bisa berlalu dengan penuh cita.

http://draguscn.files.wordpress.com/2013/04/hujan.jpg






MIMPI YANG SETIA

Keriuhan Nafas dalam nadi ku tatap sepi
Terurai dalam nikmat kata penuh buih  nista
Selasar kasih sayang yang kubentang percuma
Hanya debu yang singgah
Dan rerumputan terpesona
Bergoyang dan menari di balik rerimbunan
Tak perduli oleh gelisah mimpi buta

Memandang Mu saja adalah bahagia ku
Mengenang Mu  dalam kesahajaan adalah rindu ku
Mengharapkan Mu adalah Cita ku
Disetiap perjalanan dan pergantian kala
Tak pernah kuharapkan bintang jatuh di pangkuan ku
Walau bulan dapat sembunyi di balik awan
Mendungpun tak lagi mengisyaratkan hujan
Rimbun pun tak meneduhkan hari
senyum bukan lah pertanda bahagia
nafaspun terhenti dalam kehidupan

Sahaja Rindu ku berlayar dalam lautan cita
kau berikan suluh dan wangi kembang mayang
menatap pasti dalam haluan kasih kita
senyum ditebar disetiap angin nan lalu
gelak dan tawa terselip di setiap senda gurau hari mu
sesekali berlari atau tergopoh kau lantunkan cinta
sungguh aku terpesona
rindu tak terbayang sebelum jatuh iba
gunung dan pantai menyambut serta
dikau bidadari yang penuh cerita
senja atau lusa tak lagi bermakna
menanti dikala sendiri
kau tidurkan aku dalam mimpi..
mimpi yang setia



















Bagi Para Korupsi..

Penghianat ibu pertiwi
Pendusta ibu pertiwi
perampok ibu pertiwi
ketawa  meraja lela
mengibar bendera
ramai bersama bersorak gembira
tak lena
dari dusun rimba
sampai ujung kota termegah
rakus ..............
bagai tikus lapar harta
seolah mereka
dewa agama
ilmuwan terpandai...
manusia tersantun....
dermawan terkaya...
peri yang baik  hati
padahal topeng semata
tak takut laknat rakyat hina dina
pintar menghapus jejak cerita dalam buku putihnya..
aku merekam penuh gelisah..
kata pendusta bergincu merah
keadilan, demokrasi, sejahtera
adalah racun yang melelapkan tidur bangsa ini dalam kehancuran
tunggu saja...
karnamu
yang menghancur kan semua ini
di bawah bendera mu hai ibu pertiwi..
aku setia dalam bumi mu
dalam nafasku
dalam geramku
dalam pertanyaan ku menanti kenyataan terjadi
ada kah mereka berfikir untuk di laknat di caci
dihukum mati agar arwah hidup mereka berhenti
undang undang hukum mati
untuk orang yang melukai ibu pertiwi
bagi para korupsi..




Story of Palestine

same peace or war
when malice greedy hearts to the power
throne and glory are in puja
satisfaction is only ruler
who wants to be grasped, but no power
the stigma

is like the story of Palestine
cold nights and hot sun
is witness in every story
deserted and silent no longer eternal
lacerated liver stage fright
the loser in a blanket that always cruel torture

fixed period of time and passed
not bored accommodate crying and sobbing mothers
wrap her hungry and thirsty love dad
that is no longer home
just bring memories
to meet in the heaven of peace
which had expired at the overnight bombardment
but not willing to surrender
just pray and believe
strength and protection for God

Tak Hirau

kata bersayap terbang tinggi di rapuhnya hati..........................
aku memetik setangkai kerinduan pada  tandus nya asa
ku susuri satu- satu luka ...........................
dalam renta dan keringat berdebu ........
bukan mengharap belas kasih......
atau mimpi.......................

putusnya tali cinta yang tak bergantung...............................................
dihampar suka cita yang lama di hidangkan...........................
galau dan resah lama terbenam....................................
bersukaria dengan nyayian yang tak pernah usai....
kala tersadar kau seka tanah merah mu sendiri...
saat kepalsuan kau tebar...........................
kerinduan itu sendiri layu...............
diam..............
 

bayang mentari pun tak hirau lagi.......................................
akan tangis dan tawa mu..................................................
cuma hingar karut nya kata...........................................
kepalsuan membahana...............................................
sampai kau menumpuk salah...................................
lupa sujud lupa sembah..........................................
pada tetua bumi yang pilu memohon anak dara..
berkata lirih di setiap sela...............................
sudahlah
sudahlah
sudahlah
abrakadabrah

Di keheningan

di keheningan
ku dengar waktu yang bergulir resah
menari dalam geliat kebisuan yang penuh nista
kepastian yang terpasung dalam detik demi detik nya waktu
perlahan mendendangkan nada sampai di ujung sukma

terperangah aku...
saat kesadaran menghitung raga
usia  berapakah manusia
sampai fajar
ataukah senja........?
sejauhmana kemudi  'kan ku bawa.
satu dan seribu sama saja
tak berarti dalam legenda
sepanjang cerita dan syair pujangga di puja
takut terlupa di ujung usia
tak hirau melautnya dunia nan fana
tak sudi tumpahnya  samudera dusta
karena para raja pandai berdansa
peduli segelas anggur kuasa yang siap menoreh luka
pada keringnya lembah yang terlupakan oleh pengikut Nya
demi meraup hiasan dunia

semakin aku terpana....
kecewa atau suka tiada artinya
sama saja,.....
membiasakan diri supaya tak hirau
kita telah di timbang berapa berat zat Nya
kita telah  di ukur berapa besar Nya
agar tau kekurangan yang ada..
perlahan dan pasti
keheningan itu bukanlah sendiri.................. 



di keheningan senja
ku sematkan janji  pada usia ringkih mu
terbuai demi setitik air hujan di padang gersang
agar rumput-rumput  liar tersenyum
kau bercanda dalam