Cerita bisu

angin berhembus pelan
menyusuri butiran pasir lembut yang jatuh perlahan
menutupi jejak kaki yang membekas jelas
seakan garis perjalanan yang selalu menyapa
untuk mengingat kembali
kenangan yang tertutup di buku harian lusuh dalam lemari kayu disudut rumah tua
selembar demi selembar ku baca
peristiwa demi peristiwa bak air mengalir dalam folder otakku
aku tersenyum
aku tertawa
aku tersungging
aku menitikkan air mata
aku aku berteriak
aku berjalan lambat
aku berlari kencang
aku tertipu
aku sang pemenang
aku aku aku...dalam catatan itu
nostalgia yang menempa diri dalam peranan
sebagai makhluknya
tak lebih tak kurang
yang selalu mencari untuk menuju di satu titik
titik kebahagiaan.

hingga lembar terakhir yang kosong
ternyata siap untuk bercerita
tentang aku.

Tidak ada komentar: