Pupus dalam Cita
berserak
terurai
hapus luluh
kata demi kata
sekeras angin menepis maksiat raga
lupakan nafsu yang kosong
berlari sejengkal dan sehasta
dari tubuh yang rapuh
berlomba berburu waktu
dalam kegelisahan dan cacian
kibarkan bendera perang
satu persatu terjatuh dan luruh
oleh semangat penuh nafsu
hangat dan bau
menebar sejuta cahaya
yang tembus tipis dalam jantung hati
berdenyut dalam aliran sungai darah
semburat bermakna tak bertahta
dalam tanda cinta
terikat pada puncak angkuhnya menara nista
manusia-manusia penghamba dusta
tertelan oleh sangkala
tak tau dimana rimbanya
aku terpana
pupus
dalam cita.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar