Puisi dan Syair Sriwijaya

seribu kata-kata kehidupan yang dimulai saat perenungan itu menjelma dalam keniscayaan diri......seribu puisi pun tak ada arti....tanpa kita menyelam kelautan nya terdalam...

Rona Pagi

mentari pagi menyapa rerumputan di rona pagi
menyelimuti rerumputan hangat dan hijau penuh harap
menggoda resah pasir putih
senyum tanpa ada kepastian yang sirna
menghapus titik titik noda
dan semburat malam di senja kala
dan berputar untuk kembali sedia kala
Diposting oleh Unknown di Sabtu, Mei 21, 2011
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Halaman

  • Beranda
  • Tentang Penyair.

Syair Tertulis

  • ►  2015 (1)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2014 (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2013 (8)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2012 (14)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (8)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2011 (17)
    • ►  September (3)
    • ►  Juni (5)
    • ▼  Mei (2)
      • "kata bijak"
      • Rona Pagi
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2010 (39)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (10)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (13)
  • ►  2009 (13)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2008 (7)
    • ►  Desember (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)

About Me

Unknown
Lihat profil lengkapku
Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.