Wanita Sang Pendusta

rintik hujan membasahi jalanan,
mentari berselimut awan putih mengambang,
menyapa ilalang di pagi buta yang terlena
karena malam begitu indah
dan aroma kasih bersujud kepada cinta
aku melayang dalam sukma mu dan terpana..
adakah ini sebagai pertanda..
larut ku dalam asmara
kenapa cinta mu tak membara
kenapa kasih mu tak ikut serta
karena  lelaki renta yang kau puja.
asyik bermain dosa
tak pantas disebut kanda
menutup bangkai bernama dusta
laknat pertanda azab kan terima
menanggung hina di ujung dunia
tinggal daku pasrah tak menerima
berserah pada sang kuasa
atas janji sang kuasa.
karena prasangka terjawab sudah..
satu dasawarsa tak lama
menanti sebuah tanya.
kepastian yang terjawab sudah..
ahc...inilah kau sebenarnya.
wanita hina dina yang tak pantas sebenarnya.
memilih hidup dilembah nista
sampai akhir hayatnya.
sampai musim penghujan di ujung senja.

Tidak ada komentar: