Siang di Lorong Pasar

berjalan di lorong lorong pasar
nyanyian pedagang menjerit meratapi harga yang melambung
berlomba menyapa pembeli yang melenggang di sempitnya teras toko
diselimuti aroma khas keringat dan basah tubuh
keramaian yang tak pernah berlabuh
meriah dalam hiruk pikuk suara oplet mencari penumpang
dalam intaian copet pasar yang siap menerkam mangsa
keselamatan dan keramahan diciptakan sendiri-sendiri
tanpa ada peduli dalam gaungnya transaksi
siapa untung
siapa rugi tak lagi laku oleh waktu
terus bercengkerama dengan waktu hingga gelapnya malam
mendengkur tidur kelelahan
karena seharian lupa makan lupa minum
sibuk meraup uang receh
sibuk menghitung laba rugi
takut kalau kalau
cemas kalau-kalau
sebab Pol PP selalu memberi sirene
merampas kebahagian dan riuhnya hari
ditengah pasar dan ditengah hari
memberi tangis bagi kami yang menghamba dan tak tahu apa-apa
sebab berita selalu disimpan dalam koran pembungkus nasi
tak lagi ada arti.....

Tidak ada komentar: