Puisi dan Syair Sriwijaya

seribu kata-kata kehidupan yang dimulai saat perenungan itu menjelma dalam keniscayaan diri......seribu puisi pun tak ada arti....tanpa kita menyelam kelautan nya terdalam...

IMLEK

Diposting oleh Unknown di Minggu, Februari 14, 2010
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Halaman

  • Beranda
  • Tentang Penyair.

Syair Tertulis

  • ►  2015 (1)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2014 (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2013 (8)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2012 (14)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (8)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2011 (17)
    • ►  September (3)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (2)
  • ▼  2010 (39)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (10)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (5)
    • ▼  Februari (13)
      • Alam Batin Ku
      • Murka lah di suatu ketika
      • pada siapa aku menunggu kalau bukan pada Mu ...
      • banjir di ujung muara
      • Banding bagi Antasari
      • IMLEK
      • Tanah Mu 1
      • sebuah penantian
      • selepas menyimak putusan pengandilan Kpd ANTASARI
      • puisi khalil gibran
      • Dapatkan Mesej Bergambar di Sini
      • sebaris kupu kupu
      • kala malam
  • ►  2009 (13)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2008 (7)
    • ►  Desember (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)

About Me

Unknown
Lihat profil lengkapku
Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.