dingin menyelimuti tubuh ringkih dan kisut di dalam gulita malam temaram
tanpa cahaya lampu dan kerlip kunang-kunang
seolah alam termangu dalam kebisuan
hening itu tak lagi menyiksa
apalagi membawa lara
hujan malam ini membasuh debu dan noda pada dedaunan
ilalang bergoyang bersenandung riang menari
melupakan gerahnya siang tadi yang penuh peluh dan gelisah
seolah nostalgia malam dalam kelam tersisa
hening itu tak lagi menyiksa
apalagi membawa lara
hujan derasnya pun tak seberapa dan mengalir ke hamparan cinta
Tak lupa menyambut pagi pada esoknya
untuk sebuah bekal dan asa yang digadaikan untung nasibnya
tak pasti namun nyata
agar kau tetap bersahaja pada lagaknya cinta yang kau tuai
dan dipetik di sanubari tiap detik nafasnya
agar terkumpullah benih atas nasibnya
oleh rindu ku dan rindunya.
hujan...
menggigil aku dan kuyup oleh basahmu
terbalut kenangan pada angin semilir disetiap perjalanan
meninggalkan duri yang kau campakkan di sudut jalan
menghempaskan aku pada harapan
untuk menunggu mu di setiap pemberhentian
agar kau reda
hingga aku bisa berlalu dengan penuh cita.